Disusun Oleh:
Nama :Novita Rahayu
NPM : 29212101
Kelas : 4EB21
I.
PENDAHULUAN
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di
dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka
pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur
yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan
tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu
pengambilan keputusan bagi para pemakainya
Akuntansi saat ini menyediakan informasi
bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Akuntansi telah meluas ke dalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih
besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian
akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan. Standar akuntansi tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi
suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di
suatu negara berbeda dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain
dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya perusahaan multinasional
mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia.
Adanya persaingan secara global dan
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, maka para akuntan di ajarkan untuk
beretika dalam melakukan kebutuhan di suatu standar akuntansi yang berlaku saat
ini. Disamping terdapat hukum untuk mengatur secara dengan dasar undang-undang
Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka
penulis tertarik untuk membuat sebuah tulisan dengan judul “Sejarah
Perkembangan Etika Profesi Akuntansi”.
II.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Etika
Menurut para
ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan manusia dalam
pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
.
Kata Etika
sendiri berasal dari kata ETHOS dari bangsa Yunani yang memiliki arti nilai –
nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik,
seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai berikut :
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik
sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah
teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
2.
Pengertian Profesi
Istilah profesi
telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang
yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang bekerja
tetap sesuai. Tetapi dengan memiliki keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan belum cukup dapat dikatakan sebagai profesi, tetapi, perlu
memiliki penguasaan sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan
antar teori dan praktek pelaksanaan.
3. Kode etik profesi.
Kode etik
profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam
kategori norma hukum.
Kode Etik juga
dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
4. Perkembangan etika
bisnis menurut Bertens (2000):
a.
Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan
filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan
manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur.
b.
Masa Peralihan: tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan
otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis),
penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada
dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru
dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering
dibahas adalah corporate social responsibility.
c.
Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat
dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis
dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi
dunia bisnis di AS.
d.
Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis
sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum
pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut
European Business Ethics Network (EBEN).
e.
Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an tidak terbatas
lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah
didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE)
pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
5.
Etika Profesional Profesi Akuntan Publik
Setiap profesi
yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari
masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan
publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu
tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota
profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional
bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan
Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan
terakhir tahun 1998. Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia.
Akuntan publik
adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan
berbagai jenis jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu
auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi. Auditor
independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan
keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang
tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur
perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan
publik.
6.
Organisasi Resmi Profesi Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI, Indonesian Institute of Accountants) adalah organisasi profesi
akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak di Graha Akuntan, Menteng,
Jakarta.
Pada waktu
Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr.
Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda
pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah
Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus
pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo
mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia.
Hari Kamis, 17
Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas
Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia.
Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka
diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia.
Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka.
Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai
penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan
Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan
lainnya memperoleh jawaban setuju. Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada
pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Susunan pengurus
pertama terdiri dari:
·
Ketua: Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo
·
Panitera: Drs. Mr. Go Tie Siem
·
Bendahara: Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
·
Komisaris: Dr. Tan Tong Djoe
·
Komisaris: Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)
Keenam akuntan
lainnya sebagai pendiri IAI adalah.
·
Prof. Dr. Abutari
·
Tio Po Tjiang
·
Tan Eng Oen
·
Tang Siu Tjhan
·
Liem Kwie Liang
·
The Tik Him
Ketika itu, tujuan
IAI adalah: 1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu
pendidikan akuntan. 2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Sekarang IAI telah
mengalami perkembangan yang sangat luas. Hal ini merupakan perkembangan yang
wajar karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang
mengalami perkembangan pesat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah
meluasnya orientasi kegiatan profesi, tidak lagi semata-mata di bidang
pendidikan akuntansi dan mutu pekerjaan akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik.
Sebagaimana
keputusan Kongres Luar Biasa IAI pada bulan Mei 2007, selain keanggotaan
perorangan IAI juga memiliki keanggotaan berupa Asosiasi, dan pada saat ini IAI
telah memiliki satu anggota Asosiasi yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), yang sebelumnya tergabung dalam IAI sebagai Kompartemen Akuntan Publik.
Perusahaan pengguna jasa profesi akuntan sebagai corporate member. IAI juga
membuka keanggotaan selain para akuntan, yaitu para mahasiswa akuntansi yang
tergabung dalam junior member. Kegiatan IAI antara lain:
·
Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
·
Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified
Professional Management Accountant)
·
Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
Pada skala
internasional, IAI aktif dalam keanggotaan International Federation of
Accountants (IFAC) sejak tahun 1997. Di tingkat ASEAN IAI menjadi anggota
pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Keaktifan IAI di AFA pada
periode 2006-2007 semakin penting dengan terpilihnya IAI menjadi Presiden dan
Sekjen AFA. Selain kerjasama yang bersifat multilateral, kerjasama yang
bersifat bilateral juga telah dijalin oleh IAI diantaranya dengan Malaysian
Institute of Accountants (MIA) dan Certified Public Accountant (CPA).
III.
KESIMPULAN
Para pemilik modal menyerahkan dananya kepada perusahaan untuk dikelola
/ dimanfaatkan untuk kegiatan usaha yang hasilnya nanti akan dibagi antara
pemilik dan pengelola modal tadi. Modal yang ditanamkan tersebut harus
mendapatkan pengawasan atau pengendalian. Sehingga mereka memerlukan laporan
keuangan
Dalam melakukan tugas setiap para spesialis / akuntan harus mengetahui
baik atau buruknya suatu pekerjaan dalam menjalaninya, maka dibutuhkan lembaga
ataupun undang-undang dalam hukum untuk mengontrol suatu tindakan, akan tetapi
ada pula suatu tindakan dimana itu tidak melanggar hukum akan tetapi
mencemarkan nama baik yang di sebut dengan beretika.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
·
Hartadi, Bambang. 1987. Auditing ”Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi
Tahap Pendahuluan”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
·
Harahap, Sofyan Safri. 1991. Auditing Kontemporer. Jakarta: Erlangga.
·
Apriani Rejeki. 2012. Sejarah Perkembangan EPA (Etika Profesi Akuntansi) dalam http://mora-harian.blogspot.com/2012/09/sejarah-perkembangan-epa-etika-profesi.html diunduh
pada Rabu, 03 Oktober 2012 jam 11.02.
·
Benny. 2012. Perkembangan Akuntansi dari Zaman ke Zaman dalam http://bennyantoni.blogspot.com/2012/04/perkembangan-akuntansi-dari-zaman-ke.html#comment-form diunduh pada Rabu,
03 Oktober 2012 jam 10.55.
·
Agus Darmawanto. 2010. Perkembangan Profesi Akuntansi dalam http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/perkembangan-profesi-akuntansi/ diunduh
pada Rabu, 03 Oktober 2012 jam 11.15.
·
Syahreza Marasutan Pohan. 2012.
Sejarah Perkembangan Etika Profesi Akuntansi dalam http://syahrezamarasutanpohan.wordpress.com/2012/10/02/sejarah-perkembangan-etika-profesi-akuntansi/ diunduh
pada Rabu, 03 Oktober 2012 jam 11.21
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar