Rabu, 10 April 2013

INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru).

Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

1.2  Tujuan
Bertujuan untuk pembahasan mengenai investasi dalam pembangunan di Indonesia serta mengenal arti GDB (Gross Domestic Product) dalam tulisan ini.

PEMBAHASAN
2.1  Investasi Dalam Pembangunan di Indonesia
Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya.

Sektor pertanian masih menjadi mayoritas dalam struktur perekonomian Indonesia, sesuai data BPS 2009 masih menyerap 42,76 persen dari tenaga kerja di Indonesia. Namun, pertumbuhan sektor pertanian kecil, yaitu rata-rata 0,29 persen. Di sisi lain sektor perdagangan, hotel dan restoran menyerap 20,05 persen tenaga kerja dengan pertumbuhan yang lebih besar, yaitu 1,36 persen.Dengan memperhatikan data ini, maka dua sektor tersebut perlu menjadi perhatian dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki merupakan target utama yang sangat relevan dengan upaya mengentaskan kemiskinan.

Sektor perdagangan di sisi lain merupakan sektor dengan pertumbuhan yang tinggi. Optimalisasi sektor ini dapat dilakukan dengan meningkatkan konektivitas antardaerah, sehingga berbagai sumber daya yang ada di daerah dapat dimobilisasi ke berbagai daerah lainnya. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri melalui perdagangan dalam negeri akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian di daerah. Pembukaan jalur transportasi terbukti merupakan faktor yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian suatu daerah.

Selain faktor yang disampaikan di atas, faktor persaingan eksternal, seperti perdagangan bebas, memberikan pengaruh bagi perkembangan sektor riil di Indonesia. Perdagangan bebas ini akan memberikan tantangan bagi perkembangan industri di dalam negeri. Peluang dan hambatan dihadapi oleh pelaku usaha di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan daya saing pelaku usaha di Indonesia, sehingga mereka memperoleh kemampuan untuk bersaing. Penyediaan kebutuhan mendasar, seperti infrastruktur, adalah faktor utama yang harus disediakan. Selain itu perangkat soft structure, seperti birokrasi dan perizinan, juga perlu ditingkatkan oleh pemerintah.

Penurunan suku bunga juga harus dikedepankan untuk menggairahkan investasi. Kendala/ seretnya lalu lintas kredit sangat komplex. Tidak hanya dilihat dari suku bunga saja. Dengan pendekatan ekonomi industri, structure, perilaku dan performance diluar intermediasi mencari keuntungan, menyebabkan uang yang yang beredar bisa dikendalikan, inflasi juga terkendali, kurs dollar pun stabil. Searah dengan tujuan utama BI.
Indonesia, menurut data Bank Indonesia, dapat menghimpun dana mencapai 2000trilyun. Tetapi hanya 75% dari dana tersebut,yang disalurkan ke kredit. Sehingga terdapat 25% dana (+- 500Trilyun) yang tidak tersalur ke kredit. Suku bunga kredit yang sampai saat ini masih tinggi dalam kisaran 12% pada bank umum, walaupun BI rate sudah turun di 6,5%, ternyata kurang berhasil menekan suku bunga tabungan dan suku bunga kredit. Dengan melihat struktur pasar yang cenderung oligopolistik, menyebabkan kaku dalam penetapan suku bunga. Walaupun dipacu dengan BI rate melalui suku bunga sertifikat BI,yang menentukan tingkat bunga adalah persaingan antar bank itu sendiri.

2.2  Arti GDB Sebagai Indikator Kemakmuran
Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.

GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.  

GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.

Jika GDP (persentase)  naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.

Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan faktor inflasi didalamnya.

Manfaat GDB :
1.      Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2.      Menghitung perubahan harga.

Keterbatasan GDB  :
1.      Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2.      Perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3.      GDB perkapita dan masalah produksi.

KESIMPULAN
Pembangunan di investasikan pada sektor pertanian, sektor perdagangan, serta sektor diluar negeri sebagai sektor perdaganan luar. Dengan memperhitungkan gross domestic product dalam ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasional, yang mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang ada dalam suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Wikipedia. 2012 Investasi dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi diunduh pada 10 April 2013 jam 14.15
2.      Nurul Dini Hardiani. 2010 Investasi Dalam Pembangunan Ekonomi dalam http://nuruldinihardiani.blogspot.com/2010/12/investasi-dalam-pembangunan-ekonomi.html diunduh pada 10 April 2013 jam 14.22
3.      Genoviva Beoang. 2012 Perekonomian Indonesia Kelompok pada http://genoviva-beoang.blogspot.com/2012/04/tugas-1-perekonomian-indonesia-kelompok.html diunduh pada 10 April 2013 jam 14.26

Tidak ada komentar: