PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi adalah suatu
istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi.
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan
suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga
sebagai penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak
dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi
non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah
baru).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan
mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi
akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal
dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih
untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan
suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut
daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
1.2 Tujuan
Bertujuan untuk pembahasan mengenai investasi dalam
pembangunan di Indonesia serta mengenal arti GDB (Gross Domestic Product) dalam tulisan ini.
PEMBAHASAN
2.1 Investasi Dalam Pembangunan di Indonesia
Pemerintah menargetkan 10,7 juta
lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10%
pada akhir tahun 2014. target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya
perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Untuk
mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi
pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang
dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi
sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan
perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas
keuangan global akan semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri
sehingga menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian
nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011 diperkirakan mencapai
Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan
PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal
pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya.
Sektor pertanian masih menjadi mayoritas
dalam struktur perekonomian Indonesia, sesuai data BPS 2009 masih menyerap
42,76 persen dari tenaga kerja di Indonesia. Namun, pertumbuhan sektor pertanian
kecil, yaitu rata-rata 0,29 persen. Di sisi lain sektor perdagangan, hotel dan
restoran menyerap 20,05 persen tenaga kerja dengan pertumbuhan yang lebih
besar, yaitu 1,36 persen.Dengan memperhatikan data ini, maka dua sektor
tersebut perlu menjadi perhatian dalam peningkatan perekonomian Indonesia.
Strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri dengan
mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki merupakan target utama yang
sangat relevan dengan upaya mengentaskan kemiskinan.
Sektor perdagangan di sisi lain
merupakan sektor dengan pertumbuhan yang tinggi. Optimalisasi sektor ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan konektivitas antardaerah, sehingga berbagai
sumber daya yang ada di daerah dapat dimobilisasi ke berbagai daerah lainnya. Pemenuhan
kebutuhan dalam negeri melalui perdagangan dalam negeri akan memberikan
multiplier effect bagi perekonomian di daerah. Pembukaan jalur transportasi
terbukti merupakan faktor yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian
suatu daerah.
Selain faktor yang disampaikan di atas,
faktor persaingan eksternal, seperti perdagangan bebas, memberikan pengaruh
bagi perkembangan sektor riil di Indonesia. Perdagangan bebas ini akan
memberikan tantangan bagi perkembangan industri di dalam negeri. Peluang dan hambatan
dihadapi oleh pelaku usaha di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu
meningkatkan daya saing pelaku usaha di Indonesia, sehingga mereka memperoleh
kemampuan untuk bersaing. Penyediaan kebutuhan mendasar, seperti infrastruktur,
adalah faktor utama yang harus disediakan. Selain itu perangkat soft structure,
seperti birokrasi dan perizinan, juga perlu ditingkatkan oleh pemerintah.
Penurunan suku bunga juga harus
dikedepankan untuk menggairahkan investasi. Kendala/ seretnya lalu lintas
kredit sangat komplex. Tidak hanya dilihat dari suku bunga saja. Dengan
pendekatan ekonomi industri, structure, perilaku dan performance diluar
intermediasi mencari keuntungan, menyebabkan uang yang yang beredar bisa
dikendalikan, inflasi juga terkendali, kurs dollar pun stabil. Searah dengan
tujuan utama BI.
Indonesia, menurut data Bank Indonesia, dapat menghimpun dana mencapai 2000trilyun. Tetapi hanya 75% dari dana tersebut,yang disalurkan ke kredit. Sehingga terdapat 25% dana (+- 500Trilyun) yang tidak tersalur ke kredit. Suku bunga kredit yang sampai saat ini masih tinggi dalam kisaran 12% pada bank umum, walaupun BI rate sudah turun di 6,5%, ternyata kurang berhasil menekan suku bunga tabungan dan suku bunga kredit. Dengan melihat struktur pasar yang cenderung oligopolistik, menyebabkan kaku dalam penetapan suku bunga. Walaupun dipacu dengan BI rate melalui suku bunga sertifikat BI,yang menentukan tingkat bunga adalah persaingan antar bank itu sendiri.
Indonesia, menurut data Bank Indonesia, dapat menghimpun dana mencapai 2000trilyun. Tetapi hanya 75% dari dana tersebut,yang disalurkan ke kredit. Sehingga terdapat 25% dana (+- 500Trilyun) yang tidak tersalur ke kredit. Suku bunga kredit yang sampai saat ini masih tinggi dalam kisaran 12% pada bank umum, walaupun BI rate sudah turun di 6,5%, ternyata kurang berhasil menekan suku bunga tabungan dan suku bunga kredit. Dengan melihat struktur pasar yang cenderung oligopolistik, menyebabkan kaku dalam penetapan suku bunga. Walaupun dipacu dengan BI rate melalui suku bunga sertifikat BI,yang menentukan tingkat bunga adalah persaingan antar bank itu sendiri.
2.2 Arti GDB Sebagai Indikator Kemakmuran
Gross Domestic
Product (GDP) adalah
penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi
aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh
volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.
GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa
akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama
jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk
mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa
perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan
perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak
mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP
merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga
terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A
adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator
berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.
GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan
persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3
rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3)
final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak
signifikan bagi market.
Jika GDP (persentase) naik dibandingkan dengan data
pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung
mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh
transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil
maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen
positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.
Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi
dengan memasukkan faktor inflasi didalamnya.
Manfaat GDB :
1.
Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian
mengalami pertumbuhan atau tidak.
2.
Menghitung perubahan harga.
Keterbatasan GDB :
1.
Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2.
Perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3.
GDB perkapita dan masalah produksi.
KESIMPULAN
Pembangunan di investasikan pada sektor pertanian,
sektor perdagangan, serta sektor diluar negeri sebagai sektor perdaganan luar. Dengan
memperhitungkan gross domestic product dalam ukuran utama bagi aktivitas
perekonomian nasional, yang mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir
yang diproduksi oleh sumber daya yang ada dalam suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Wikipedia.
2012 Investasi dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
diunduh pada 10 April 2013 jam 14.15
2.
Nurul
Dini Hardiani. 2010 Investasi Dalam Pembangunan Ekonomi dalam http://nuruldinihardiani.blogspot.com/2010/12/investasi-dalam-pembangunan-ekonomi.html
diunduh pada 10 April 2013 jam 14.22
3.
Genoviva
Beoang. 2012 Perekonomian Indonesia Kelompok pada http://genoviva-beoang.blogspot.com/2012/04/tugas-1-perekonomian-indonesia-kelompok.html
diunduh pada 10 April 2013 jam 14.26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar