PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Cara distribusi pendapatan nasional akan
menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan
perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi
kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat.
Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan
kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata
hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.
Perbedaan pandapatan timbul karena
adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang
memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang
lebih banyak juga.
BAPPENAS (1993) mendefisnisikan
keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak
oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan
kekuatan yang ada padanya.Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan
barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
standar hidup yang layak.
1.2
Tujuan
Bertujuan untuk:
1.
Pemerataan
pendapatan
2.
Pembangunan
ekonomi
PEMBAHASAN
2.1
Distribusi
Pendapatan
Distribusi
pendapatan adalah
konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan karena cakupannya tidak hanya
menganalisa populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.Kebanyakan
dari ukuran dan indikator yang mengukur tingkat distribusi pendapatan
tidak tergantung pada rata-rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran
distribusi pendapatan dipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat
kesejahteraan.
Ketidakmerataan
distribusi pendapatan tersebut
diakibatkan banyak hal terutama:
1.
Perbedaan dalam
hal kepemilikan faktor-faktor produksi terutama stok modal antar kelompok masyarakat. Teori Neo-Klasik menjelaskan
bahwa ketidakmerataan distribusi pendapatan yang diakibatkan oleh kepemilikan
faktor capital stock ini secara
otomatis dapat diperbaiki oleh upaya pelimpahan dari pendapatan pemilik modal yang berlebih
kepada pihak yang kekurangan. Bilamekanisme otomatis tidak dapat berjalan maka
teori Keynesian mengandalkan peranan pemerintah dalam melakukan subsidi
pada pihak yang kekurangan dantentunya mutlak diperlukan pula kebijakan
pemerintah dalam upaya redistribusi pendapatan
2.
Ketidaksempurnaan
Mekanisme Pasar (Market Failure) yang menyebabkan
tidak terjadinya mekanisme persaingan
sempurna.
Ada dua indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan suatu negara yaitu :
1. Koefisien Gini (Gini Ratio)
Koefisien
gini adalah
analisis yang digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakat pada
suatu daerah atau negara pada suatu periode. Atau juga bisa diartikan sebagai
rasio(perbandingan) antara luas bidang yang diarsir dengan luas segitiga OPE.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz
2. Kriteria Bank Dunia
Selain
koefisien gini, dalam menilai pendapatan nasional dapat menggunakan kriteria
yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi
pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya kontribusi 40% penduduk
termiskin terhadap pendapatan atau pengeluaran nasional. Kriterianya dapat
dilihat pada tabel berikut.
2.2
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.
Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran
tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan
sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·
Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh
dunia.
2.3
Pertumbuhan
dan Pemerataan Pembangunan Ekonomi
Permasalahan pertumbuhan dan pemerataan
menonjol dalam era pembangunan ini dan justru aspek pemerataan mendapatkan
pengamatan yang lebih tajam yaitu dihubungkan dengan pemerataan dilihat dari
kesempatan kerja, pemerataan dilihat dari segi pemerataan hasil-hasil
pembangunan, pemerataan dilihat dari segi penyebaran kegiatan pembangunan serta
pemerataan dilihat dari antar generasi yang memerlukan pembangunan yang
berkelanjutan.
Keadaan geografis suatu negara sangat
memberikan warna pada pendekatan wilayah dalam pembangunan, Beberapa aspek yang
melandasi pemikiran pendekatan wilayah antara lain: pendekatan sistem, gerak
konvergensi / pemusatan dan gerak divergensi / penyebaran dalam masyarakat.
Pembangunan dengan pendekatan wilayah dikonkkretkan dalam perencanaan wilayah
untuk hal ini diperkembangkan satuan-satuan wilayah pembangunan serta sub-sub
wilayah pembangunan.
Pendekatan wilayah akan dapat melengkapi
pendekatan makro dan pendekatann sektoral dalam pembangunan nasional sehingga
dimensi yang tak terjangkau melalui pendekatan makro dan sektoral dapat
didekati dengan pendekatan wilayah.
Kajian (Studies) tentang pertumbuhan,
pemerataan dan pembangunan wilayah adalah hal yang sangat penting mengingat
strategi pembangunan Indonesia adalah pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
nasional. (IP)
KESIMPULAN
Kemiskinan di Indonesia mempengaruhi terhadap
pendapatan di Indonesia, karena jumlah pendapatan perkapita negara dihitung
dari jumlah pendapatan keseluruhan penduduk Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Jesica
Odila Putri. 2013 Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan dalam http://jessicaodiliaputri.wordpress.com/2013/04/06/distribusi-pendapatan-nasional-kemiskinan/ diunduh pada 08
Mei 2013 jam 10.52
2.
Kuli
tinta. 2013 Makalah Ekonomi Distribusi Pendapatan dalam http://alumnistitmuhpacitan.blogspot.com/2013/01/makalah-ekonomi-distribusi-pendapatan.html diunduh pada 08
Mei 2013 jam 11.05
3.
Diponegoro
University Pertumbuhan, Pemerataan, dan Pembangunan Wilayah Dalam Prespektif
Perkembangan Pemikiran Ekonomi dalam http://digilib.undip.ac.id/index.php/profil/staff/159-pertumbuhan-pemerataan-dan-pembangunan-wilayah-dalam-perspektif-perkembangan-pemikiran-ekonomi diunduh pada 08
Mei 2013 jam 11.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar