Senin, 13 Mei 2013

DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL DAN KEMISKINAN


PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.

Perbedaan pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.

BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya.Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.

1.2  Tujuan

Bertujuan untuk:
1.      Pemerataan pendapatan
2.      Pembangunan ekonomi

PEMBAHASAN
2.1  Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan karena cakupannya tidak hanya menganalisa populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.Kebanyakan dari ukuran dan indikator yang mengukur tingkat distribusi pendapatan tidak tergantung pada rata-rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran distribusi pendapatan dipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan.

Ketidakmerataan distribusi pendapatan tersebut diakibatkan banyak hal terutama:
1.      Perbedaan dalam hal kepemilikan faktor-faktor produksi terutama stok modal antar kelompok masyarakat. Teori Neo-Klasik menjelaskan bahwa ketidakmerataan distribusi pendapatan yang diakibatkan oleh kepemilikan faktor capital stock ini secara otomatis dapat diperbaiki oleh upaya pelimpahan dari pendapatan pemilik modal yang berlebih kepada pihak yang kekurangan. Bilamekanisme otomatis tidak dapat berjalan maka teori Keynesian mengandalkan peranan pemerintah dalam melakukan subsidi pada pihak yang kekurangan dantentunya mutlak diperlukan pula kebijakan pemerintah dalam upaya redistribusi pendapatan
2.      Ketidaksempurnaan Mekanisme Pasar (Market Failure) yang menyebabkan tidak terjadinya mekanisme persaingan sempurna.
Ada dua indikator yang dapat digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan suatu negara yaitu :
1.      Koefisien Gini (Gini Ratio)
Koefisien gini adalah analisis yang digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakat pada suatu daerah atau negara pada suatu periode. Atau juga bisa diartikan sebagai rasio(perbandingan) antara luas bidang yang diarsir dengan luas segitiga OPE. Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz
2.      Kriteria Bank Dunia
Selain koefisien gini, dalam menilai pendapatan nasional dapat menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya kontribusi 40% penduduk termiskin terhadap pendapatan atau pengeluaran nasional. Kriterianya dapat dilihat pada tabel berikut.

2.2  Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·         Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·         Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·         Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

2.3  Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Ekonomi
Permasalahan pertumbuhan dan pemerataan menonjol dalam era pembangunan ini dan justru aspek pemerataan mendapatkan pengamatan yang lebih tajam yaitu dihubungkan dengan pemerataan dilihat dari kesempatan kerja, pemerataan dilihat dari segi pemerataan hasil-hasil pembangunan, pemerataan dilihat dari segi penyebaran kegiatan pembangunan serta pemerataan dilihat dari antar generasi yang memerlukan pembangunan yang berkelanjutan.

Keadaan geografis suatu negara sangat memberikan warna pada pendekatan wilayah dalam pembangunan, Beberapa aspek yang melandasi pemikiran pendekatan wilayah antara lain: pendekatan sistem, gerak konvergensi / pemusatan dan gerak divergensi / penyebaran dalam masyarakat. Pembangunan dengan pendekatan wilayah dikonkkretkan dalam perencanaan wilayah untuk hal ini diperkembangkan satuan-satuan wilayah pembangunan serta sub-sub wilayah pembangunan.

Pendekatan wilayah akan dapat melengkapi pendekatan makro dan pendekatann sektoral dalam pembangunan nasional sehingga dimensi yang tak terjangkau melalui pendekatan makro dan sektoral dapat didekati dengan pendekatan wilayah.

Kajian (Studies) tentang pertumbuhan, pemerataan dan pembangunan wilayah adalah hal yang sangat penting mengingat strategi pembangunan Indonesia adalah pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas nasional. (IP)

KESIMPULAN
Kemiskinan di Indonesia mempengaruhi terhadap pendapatan di Indonesia, karena jumlah pendapatan perkapita negara dihitung dari jumlah pendapatan keseluruhan penduduk Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Jesica Odila Putri. 2013 Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan dalam http://jessicaodiliaputri.wordpress.com/2013/04/06/distribusi-pendapatan-nasional-kemiskinan/ diunduh pada 08 Mei 2013 jam 10.52
2.      Kuli tinta. 2013 Makalah Ekonomi Distribusi Pendapatan dalam http://alumnistitmuhpacitan.blogspot.com/2013/01/makalah-ekonomi-distribusi-pendapatan.html diunduh pada 08 Mei 2013 jam 11.05
3.      Diponegoro University Pertumbuhan, Pemerataan, dan Pembangunan Wilayah Dalam Prespektif Perkembangan Pemikiran Ekonomi dalam http://digilib.undip.ac.id/index.php/profil/staff/159-pertumbuhan-pemerataan-dan-pembangunan-wilayah-dalam-perspektif-perkembangan-pemikiran-ekonomi diunduh pada 08 Mei 2013 jam 11.10

Tidak ada komentar: